Skip to main content

Posts

Foto

Haji dan Kurban: ujian ketaqwaan dan keikhlasan

Hari perayaan ini sangatlah istimewa, namun bagi sebagian orang malah dirasakan biasa-biasa saja, tak lebih dan tak kurang daripada hari-hari libur. Keistimewaannya adalah karena ada dua perayaan yang dilangsungkan. Kesatu adalah perayaan spiritual secara pribadi yang dilakukan jemaah haji. Umat islam diajarkan untuk mengingat sejarahnya, sejarah umat manusia. Menuaikan ibadah haji bukanlah untuk orang yang berkemampuan biasa saja. Karena itu ibadah haji ini teramat istimewa, ia adalah ibadah puncak. Puncak ibadah ini adalah untuk mendapatkan ridah Allah SWT berupa haji yang mabrur. Sebuah ibadah yang ikhlas tulus dan melepaskan duniawi. Dalam sejarah agama dan kepercayaan di dunia, haji atau ziarah mempunyai nilai tersendiri. Ibadah ziarah itu adalah mengingat kembali seluruh kejadian alam semula, kembali ke titik pangkal penciptaan dunia. Demikian juga penyembelihan kurban, semua tradisi agama dan kepercayaan mempunyai ibadah pengurbanan. Kedua ibadah ini berpusat kepada penyerahan ...

Ragu Raga

berjalan tapak ingatkan kaki berurai tungkai melangkah gontai perlahan walau tak pasti jejak-jejak waktu menyisiri pantai masa merasa tapi tak kumelihat melihat tapi tak kumerasa ada tanda tentang keraguan dalam keraguan ada harapan namun bagiku ia misteri belaka hati manusia boleh berubah kadang ia mengikut angin kadang ia terayun ombak kepastian adanya dariMu jua dan kumohon pada Engkau yang satu meski sering aku lupa tapi jangan biarkan ragu selimuti ragaku.

for the one i love most

i might not convinced you why i truly need you but i do have reason to convince myself that you are the only one i adore for i only have God to pray and family to be loved but i realize that i need to love someone, for all the way only you came to my mind i've tried to prove myself that it was'nt a plain thought or just a sudden feeling it might not proved anything at all but what i've got i;ve got only you in my mind the one that i loved most... insya Allah.

kepada pagi sejuk yang berawan dan hati yang membeku

jeri mengutuk hari sahaja kaki mengetuk lelah rasakan tubuh yang mengawang ambang sementara kudengar hati menyanyi lagukan nada-nada sumbang yang meski sedih senyumkan renungan lalu kusapa pagi dengan secangkir bening teh suam yang menghangatkan kuku kuajak ia bersenda lalu ia tertawa seperti dedaunan yang digelitik oleh sang bayu dingin pagi yang gemertukkan hatiku dibuainya aku kaku dan kusadari bagaimana hati permainkan rasa dan rasa permainkan akal lalu aku hampiri walau tak dijemput dan aku tinggalkan tanpa ada yang menghantar

DariMu

Dalam sunyiku aku bertanya pada empunya awal atau pun akhir karena keduanya adalah milikMu dan hanya kepadaMu aku bertanya serta mengharap pinta pertolongan MengapaKau beri aku hati yang mudah berubah? mengapa selalu Kau beri aku dua pilihan yang sulit? Tetapi, manakala telah kuyakinkan hatiku untuk yang satu lalu kau renggut keduanya dariku Kenapa tak kau buat saja satu untukku? satu sebagai ingatanku padaMu Wahai Yang Satu namun tiada tersebut dan terbilang ampuni aku yang menduakan hati namun ridhailah satu yang kupinta dariMu.

Kejadian Alam-kah yang akan menyatukan umat manusia?

Akhir-akhir ini setiap ujung tahun kita selalu menanti dengan was-was, kejadian alam apa lagi yang akan mengakibatkan bencana bagi manusia? Dimana akan terjadi? Berapa banyak lagi korban yang akan jatuh? Saya menjadi bertanya-tanya pada diri sendiri, apakah ajakan-ajakan peperangan yang terjadi di luar sana akan berhenti apabila bencana alam melanda mereka yang mengajak berperang itu? Ataukah mereka akan meneruskan propaganda perang dengan alasan keselamatan umat manusia? Tapi begitulah manusia adanya, tidak mau mengalah walaupun sudah kalah dan akan kalah. Semua kejadian di dunia ini seperti sudah tertulis dengan sendirinya. Berkenaan dengan sifat dan sikap manusia yang makin lama makin buruk, saling menikam, saling tak acuh, saling curiga, memang menyesakkan dan membuat capek. Tapi itulah kenyataannya, dan secara bersamaan juga sunatullah alam yang sudah digariskan berjalan. Perubahan alam, gempa bumi, retakan kerak bumi, pergeseran lempeng bumi, es mencair, gunung meletus, semuanya...

22 desember 2006

hari ini jumat, tanggal 22 desember ternyata banyak yang berulang tahun diantara teman-temanku. Sri Wahyuni yang aku sayangi, Gertha mahasiswi yang centil, Taufik yang baru saja menikah, Deisy yang cakep dan kalem, Teuku Fahri yang kreatif dan tenang. Semoga usia mengingatkan kita kepada kedekatan waktu yang tersisa 'bertugas' di dunia ini. Amin.

Qissatul Iman: Kisah Mencari Tuhan

Buku ini di tulis oleh Syekh Nadim Aj-Jisr, berupa uraian percakapn teologis-filosofis tentang wujud Tuhan. Wujud Tuhan dalam pengertian disini bukan wujud dalm bentuk 'shape' atau 'form', tetapi wujud keberadaannya di alam semesta, terutama dalam wujud abstraksi pemikiran. Perbedaan yang semakin menjurang antara pemikir dan pemikiran Islam dan Barat adalah diakibatkan dari di satu pihak kejumudan umat Islam terhadap pemikiran tertentu, dan kebebasan ekstrim dalam berpikir di pihak pemikir/pemikiran Barat. Satu-satunya manusia dan juga nabi yang diberi predikat maksum hanyalah Muhammad Rasullullah s.a.w, sebagaimana yang diimani oleh umat islam. Karena ajaran yang dibawanya bukan berasal dari pemikiran pribadi, tetapi diturunkan oleh Allah S.W.T kepada beliau. Percik pemikiran pribadinya dapat dilihat melalui tingkah laku dan perkataan yang disebut Sunnah nabi. Hanya nabi yang senantiasi dilindungi dari kesalahan dan kesia-siaan perbuatan oleh Allah, hanya beliau ya...

Absurditas isu Islam Liberal dan Liberalisasi Islam

Islam Liberal, benarkah ada? Liberalisasi ajaran Islam, perlukah? Dalam Quran, meskipun persentasenya bukan yg terbesar tp isu nasrani dan yahudi serta orang2 musryikin yg dianggap 'musuh' Islam menjadi bergema dan bergaung berterusan. Saya tidak begitu mengerti mengapa Al Quran sebagai sebuah bacaan suci dan isinya adalah peringatan2 terhadap manusia, bisa menjadi sebuah alasan untuk menghakimi siapa 'kawan' siapa 'lawan'? Sebagai umat islam memang kita harus berhati-hati, tetapi bukan berarti phobia dan memproteksi diri secara terang-terangan. Umat Islam harus terus menerus berjaga-jaga, harus meng-upgrade pengetahuan, harus semakin kritikal terhadap berbagai pemikiran modern. Tetapi itu bukan alasan bagi umat Islam untuk merasa terancam, terancam dan terancam. Isu Islam Liberal, sungguh menggelikan hati saya. Saling tuding saling bela. Adakah ini membuat Islam semakin kuat? Bagi pihak yang dikatakan menyokong paham Islam Liberal sebagaimana di tuduh oleh golo...

Bilakah?

Bilakah? Kau selalu bagikan aku kepada mereka yang tengah patah jiwa-jiwa cintanya Kau selalu hadirkan aku sebagai penguat cinta diantara mereka Lalu, Bilakah Engkau akan berikan aku Hati yang untuk aku cintai Wahai yang maha pengasih lagi penyayang? di sudut relung jiwa aku bersujud simpuh memohon pada-Mu.

Renungan Seorang Umat yang Belajar Menjadi Muslim 12

Gold, Gospel dan Glory dan tradisi Jihad dalam beragama (Sebuah tanggapan sederhana terhadap pidato (ilmiah) Pope Benecdictus 12.9.2006) Sebenarnya jihad atau berjuang atas/dengan/dibawah panji agama bukanlah khas milik Islam saja. Kata Jihad memang berasal dari Arab dan dipopulerkan oleh umat Islam dalam berjuang mempertahankan diri dan memperluas pengaruh Islam yang telah dilakukan sejak jaman Nabi dan para sahabat sampai dengan pendirian dinasti-dinasti kesultanan. Islam sebagaimana dicontohkan oleh Rasullullah s.a.w mengajarkan bahwa agama (islam) tidak dipisahkan dari kehidupan bernegara dan berbangsa. Agama menyatu dengan politik, sosial dan budaya. Sistem pemerintahan yang dijalankan Nabi adalah musyawarah dan kekhalifahan, bukan otoriter dan kerajaan (empire). Kalaupun terbentuk kesultanan-kesultanan oleh bangsa Arab, itu adalah bentuk pemikiran politik kerajaan sendiri, tetapi bukan berasal dari kekhalifahan yang dicontohkan Nabi. Apa yang diajarkan Nabi bukanlah bentuk fisika...

Renungan seorang umat yang belajar menjadi muslim 11

Umat Islam: Maju kena mundur pun apalagi lebih kena. Umat Islam terdiri dari berbagai bangsa. Dulu sekali umat islam pernah mempunyai bangsa-bangsa yang dikenal sebagai pemimpin peradaban, kemajuan intelektual dan inovator ilmu pengetahuan manusia. Akan tetapi sekarang, umat islam dikenal sebagai bangsa-bangsa yang sebagian kekayaannya melimpah tetapi tidak menjadi pemimpin dalam perekonomian, mempunyai raja-raja yang berkuasa tetapi tidak muncul sebagai pemimpin berpengaruh, miskin intelektual, sebagian lagi hidup masih dalam garis kemiskinan, konsumtif tetapi tidak produktif, singkat kata umat islam sekarang ini terdiri dari bangsa-bangsa yang kehilangan peranannya dari pentas dunia. Bangsa-bangsa umat islam dipermainkan dan sibuk untuk saling salah menyalahkan, sibuk untuk menjadi siapa yang lebih pengikut Nabi dari yang lainnya. Saya sebagai bagian terkecil dari umat ini menjadi sangat berduka. Untuk itu saya coba mengurai dalam sebatas kemampuan daya pikir yang Allah berika...

Bangunkan malamku kepada siang

tiupkan ruh bara apiku bakar habis semua jiwaku dan terbangkan setiap helai ragaku lalu, bila pagi telah menyingsing bangunkan malamku kepada siang biarkan gagak-gagak bawakan selimut tidurku dan biarlah ia lelap menghabiskan siangku bangunkan malamku kepada siang dan simpankan untukku sisa-sisa bunga mimpi semalam untuk kulanjutkan esok dan kurajut mimpiku bersamamu

Kepada sejuk pagi yang berawan dan hati yang membeku

jeri aku mengutuk hari sahaja kaki mengetuk penat rasakan tubuh yang mengawang awan sebentar kudengar hati menyanyi lantunkan nada-nada miris sumbang yang sedih tapi senyumkan jiwa yang merenung lalu kusapa pagi dengan secangkir bening teh suam yang hangatkan kuku ku ajak ia bersenda lalu mereka bergurau seperti dedaunan yang digelitik oleh sang bayu dingin pagi gemertukkan hatiku dibuatnya aku beku dan aku sadari bagaimana hati permainkan rasa dan rasa memainkan akal lalu aku menghampiri walau tak dijemput dan aku meninggalkan tanpa ada yang menghantar

Adalah Mata

Adalah Mata, pancaran sebuah hati saat kau riang ia tertawa Adalah Mata, cerminan sebuah jiwa saat kau dusta ia terluka Mata adalah Kata-kata saat hati meredup dan cermin jiwa meretak ia berbicara suarakan derita dari mereka yang terasing yang berjuang untuk kalah Mata adalah sebuah kejujuran yang tak perlukan Kata-kata

MEMBACA KOMIK WAJAH KITA

Fenomena gerakan komik Indonesia untuk sementara waktu ini sarat diwarnai nuansa instanitas pelakunya, dimana setiap orang berkesempatan bebas mengadu peruntungan membuat komik dan menyebut dirinya seorang komikus tanpa harus melewati proses pembelajaran terlebih dulu. Kalau komikus dunia harus melewati proses magang sebelum berhasil menerbitkan sendiri komiknya, komikus Indonesia sudah bisa eksis bila sudah pernah melahirkan komik sendiri barang satu atau dua buah. Belum saatnya memperbandingkan kualitas komikus dunia dengan komikus lokal, meski demikian melalui riset kecil-kecilan melalui internet terdapat beberapa komikus lokal yang sudah berkesempatan unjuk gigi menjadi ilustrasi komik di penerbitan komik luar negeri. Latar belakang tiap-tiap komikus kadang melahirkan pandangan-pandangan ekstrim masing-masing dalam memandang rimba perkomikkan Indonesia , dari pandangan yang materialistik yang berorientasikan pasar, hingga yang idealistik mengekspresikan sisi individualisnya....

MEMBACA WAJAH KOMIK KITA

Bagaimana rupa dari wajah komik kita sekarang ini? Adakah ia mulai berbentuk dan semakin rupawan? Ataukah ia seperti wajah sang gadis yang tersembunyi di balik cadar? Adakah ia masih ragu-ragu atau kurang pede memperlihatkan wajahnya yang mungkin masih penuh jerawat? Membicarakan rupa dari wajah komik Indonesia , boleh dibilang berbicara tentang hal yang paling dilematis di negeri yang masih kesulitan minat baca dan daya beli buku. Meski tak bisa dipungkiri peminat dan pembeli buku komik jumlahnya cukup signifikan, namun hal itu bukan sesuatu yang menggembirakan karena belum dianggap bernilai positif dalam pandangan stereotip awam. Buat yang masih sempat mengecap kedigjayaan komik-komik lokal dibilangan tahun 60-an hingga 80-an, sudah barang tentu menemui banyak perubahan-perubahan yang signifikan dalam mengenali dunia perkomikkan nasional masa kini. Membacakan kisah-kisah komik di masa depan mungkin sudah akan menjadi alternatif pilihan bagi bagi para orangtua, meski sebenarnya ke...

Tentang tjergam: Novel grafis asli Indonesia.

…tentang tjergam: sebuah pledoi. Percaya tidak percaya, pledoi ini datang dari sebuah ketidakpedulian, kesuuntukan dan ke-isengan belaka. Dengan keisengan itu sengaja diajukan disini sebuah argumen bahwa: "TJERGAM = GRAPHIC NOVEL = BANDE DESINEE" Komik menurut Thierry Groensteen, oleh Claude Beylie (1964) dan Francis Laccasin (1971) dan koleganya diperkenalkan sebagai `seni ke-sembilan', sesungguhnya ini hanya sebuah simbolisasi penerimaan komik ke dalam wacana senirupa, yaitu senirupa kesembilan, terserah tak menjadi soal siapa atau apa saja seni yang kesatu sampai kedelapan. Urutan bukan menjadi masalahnya, karena komik dikonotasikan sebagai seni kesembilan, itu saja. Sedikit pengulangan kembali, sebagaimana sudah diketahui (tp belum secara umum), bahwa menurut pengamat budaya, Arswendo Atmowiloto (1980-an di jurnal Kebudayaan), pernah menyebutkan bahwa lahirnya akronim `Tjergam' yang menjadi istilah komik klasik di indonesia berasal dari `Tjerita...

Renungan Seorang Umat yang Belajar Menjadi Muslim 10

Perkuat Barisan: Sebuah Urgensi bagi umat Manusia untuk Menghadapi Konspirasi Global Apakah benar ada konspirasi global? Apa tujuannya? Saya tidak tahu. Saya juga tidak punya jawabannya. Tapi saya hanya merasakan, dan perasaan ini sangatlah subjektif. Tetapi apa salahnya dengan subjektifitas seperti ini? Kalau sekelompok orang boleh secara sepihak mendeterminasi pihak lain, sementara Saya tidak boleh, padahal saya tidak melakukannya untuk melukai atau mencederai orang lain. Dunia sudah melihat bagaimana kehancuran kemanusiaan akibat manusia sendiri, tetapi kesalahan yang sama jugalah yang dilakukan. Konflik berkepanjangan di jazirah Arab, peperangan sipil di Afrika, sampai perang ide dan keyakinan dimana-mana dari gossip sampai urusan religius adalah karena kelemahan manusia sendiri. Kekuatan yang manusia dapatkan adalah semata-mata karena Allah S.W.T, kalaulah Ia cabut semua kekuatan itu daripada diri manusia, bahkan seekor nyamuk pun dapat membunuh manusia. Sebagai Sang Maha Pencipt...