Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2009

Musik: Antara Mendengar dan Memainkan Sesuatu yang diHaramkan

Daripada 'Abdul Rahman bin Ghunm, katanya Abu 'Ami'r atau Abu Malik Al-Asy'ari menceritakan kepada saya, beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda,”Sungguh akan terjadi satu kaum dari umatku yang menghalalkan zina, kain sutera, arak, dan alat-alat permainan musik.” (riwayat Al-Bukhari) Dari Imran bin Hushain diriwayatkan bahwa ia berkata Rasullulah SAW bersabda,”Umatku suatu saat akan tertimpa fitnah, pengubahan bentuk sebagian mereka, dan pembenaman tempat tinggal merek.” Sebagian sahabat bertanya,”Wahai, Rasulullah! Bilakah itu akan terjadi?” Rasullulah menjawab,”Apabila alat-alat musik dan para penyanyi telah memasyarakat dan banyak orang meminum khamar.” (At-Tarmidzi) Sekilas dua hadist diatas tampaknya telah dengan tegas memberikan peringatan keras berkenaan dengan musik. Baik mendengar atau memainkannya. Perkembangan musik saat ini sudah sangat meluas, yang terbesar tentunya ada di dunia hiburan, nyaris tidak ada hiburan tanpa diiringi musik. Disamping itu pengaruh

Mencuri

Seringkali kita terburu-buru dalam solat, terlebih lagi selalu jadi kebiasaan saat ruku' dan sujud bacaan memuji kesucian dan ketinggian Allah malah cepat dan kurang dihayati. Rasulullah sudah pernah menasihatkan bahwa yang dimaksud dengan mencuri di waktu solat adalah orang yang ruku' dan sujud-nya tidak sempurna. Ketergesa-gesaan dalam bacaan ruku' dan sujud, barangkali termasuk 'mencuri' juga. Hikmah dari nasihat ini kupikir berkaitan dengan kehidupan. Orang yang menyia-nyiakan hidupnya adalah orang yang mengabaikan atau kurang memperhatikan pekerjaan-pekerjaan kecil. Seperti dalam solat, bacaan ruku' dan sujud adalah yang paling ringkas dan sederhana, tetapi seringkali kita teledor dalam melakukannya. Dalam hidup ini kita suka mengejar hal yang besar-besar dan meremehkan kesempurnaan dalam mengerjakan hal-hal sederhana. Kalau memang itu kita lakukan, perlulah kiranya kita untuk mawas diri dan cepat menyadarinya sebelum akhirnya kita menyesal telah melakukan