entah mengapa, menjadi seseorang yg dapat mengerti perubahan dan keadaan tertentu sangatlah susah. Menjadi seseorang yg penuh pengertian untuk mau menerima keadaan yang kurang menyenangkan ternyata sulit sekali. Seolah-olah diri ini yang menginginkan keadaan itu, seolah-olah diri ini yang sengaja menyusah-susahkan sendiri. Apakah semua disebabkan diriku juga, tak pandai memilih dan lebih suka menerima apa adanya, akankah ada juga orang yang mau menerima apa adanya? entahlah... kepada_Mu kuberserah diri ya ALlah.
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. 17:16) Indonesia . Negeriku tercinta. Sudahkah tiba waktunya untuk bangkit (menjadi sadar kembali) dari tidur panjangnya? Surah Al Israa’ ayat 16 itu benar-benar sesuai mencerminkan keadaan negeri kita ini. Tidakkah kita dengar berbagai perbincangan, diskusi dan debat di berbagai media tentang kebangkitan nasional, kebangkitan bangsa, dan kebangkitan harga diri manusia Indonesia ? Namun adakah kita dengar sejurus tentang kebangkitan ‘akhlak’ didengungkan oleh sesiapa (yang bukan penceramah agama)? Adakah kita berbicara tentang kembali kepada fitrah manusia sebagai makhluk yang ber-Tuhan? Akh, itu omong kosong saja. Mungkin dianggap naif, dengan melih...
Comments