Sukma Cinta-ku
Inilah doa-ku,
yang bangkit dari sukma fajar kedalaman hatiku,
Meratapi desah sendu pilunya batin,
Dahaga akan pinta kasih darimu,
Harapkan Melati indah mengembang,
Manis mengecup sejuknya sinaran mentari,
Hingga menyentuh denting kalbu yang kesunyian.
Pada Tuan meminta belas kasihan,
Mengampuni diri bila mengasihi Dinda,
Puspa t'lah terkirim lewat langit,
Melalui teratai-teratai putih yang mengangkasa,
Dijemput sang Bayu sampai di tujuan,
Terbang bersama rama-rama yang indah bercahya,
Lewati arus sungai-sungai,
Di antar kegelapan malam dan benderangnya siang.
Yang kupanjatkan pada lorong-lorong rindu hatiku,
Kusembahkan air tubuhku,
Hingga kerontang rongga-rongga jiwaku,
Sampai terenggut nafas cintaku yang hanya satu,
Oleh manisnya racun senyumanmu,
Derita dalam langkah jariku,
Kebekuan dalam cairan otakku,
Lidah pun mengelu hingga tak terucapkan kata-kata,
Tinggalkan keperihan dukaku,
Yang mengambang dalam khayal kasihku padanya.
Dosa-dosa yang lahirkan penghukuman,
Penghukuman yang ciptakan neraka-neraka di hati,
Di dalam neraka itulah kuleburkan segala nafsu,
Api-api suci cinta yang membakari menara keangkuhan,
Dan kupasrahkan diri ini ke dalamnya,
Sampai sucilah diri-ku,
Lalu kusaksikan putihnya pancaran cahaya kasihMu
Yang tiada
Pertunjukkanlah kasihku padanya,
Sejukkanlah cintaku ke dalam nafas hidupnya,
Dalam segala fajar milikku,
Dalam sinaran yang telah disucikan,
Dalam kerinduan yang luluh,
Kasihilah daku, ya, Tuanku.
Dan kujauhkan dendam daripadanya,
Kusembahkan doa-doaku baginya,
Hingga daun-daun pun kering berguguran.
Kusaksikan air kasih cintanya telah ia curahkan,
Ke dalam telaga tiap-tiap hati,
Yang harapkan balas kasih mereka,
Namun Aku manusia,
Yang hidup dalam ketakutan,
Yang mengalirkan kekeringan dalam telaga hatiku,
Yang rapuhkan iman dalam nuraniku,
Aku berdoa,
Aku memohon,
Aku sembahkan,
Aku bercinta,
Aku nikmati derita kasihku padaNya.
Comments