Trafficking atawa perdagangan manusia membuktikan bahwa manusia memang tidak lagi lepas dari perbudakan. Apakah umat islam yang dahulu memperjuangkan pembebasan perbudakan akan dapat melakukan perannya kembali?
Dahulu ketika umat islam dibawah pimpinan Rasulullah mendapat ancaman dan kemudian diperintahkan oleh Allah mencari perlindunganke Abbasyiah (Ethiopia), maka umat Islam berbangsa Arab mendapat perlindungan dari Raja Ethiopia itu.
Dahulu ketika kesusahan Afrika memberi perlindungan kepada bangsa Arab yang beriman kepada Allah SWT. Adakah sekarang ketika bangsa Afrika yang masih sebagian besar terpecah-belah, kelaparan dan terlibat perang saudara, bangsa Arab yang beriman kepada Allah SWT mengupayakan suatu pertolongan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa Afrika?
Kun Faya Kun, selalu menjadi slogan untuk menamatkan pencarian, keraguan dan pertanyaan tentang kekuasaan Allah. Alih alih seharusnya sebagai sebuah pernyataan tentang kekuasaan Allah, kata-kata ayat ini menjadi fatalis.
Islam adalah agama wahyu. Wahyu yang hanya dapat dipahami oleh orang yang berakal, akal yang mempunyai iman di hati.
Sungguh aneh tapi nyata, apakah Allah SWT melakukan suatu mukzijat tanpa berdasarkan logika dan pemahaman manusia? Apakah mungkin Allah SWT berbuat sekehendaknya tanpa memikirkan pengaruhnya pada pemikiran manusia yang ia beri akal dan iman? Adakah Allah dengan kun fa ya kun itu berarti berkehendak sesuka hatinya?
Hanya ada manusialah yang dapat berbuat sekehendak hatinya, manusia yang belum mencapai nalar yang cukup tinggi dan tidak tahu hikmah dibalik kehendak Allah SWT lah yang suka berargumen dengan kekuasaan Allah kun fa ya kun, apa yang Ia kehendaki maka terjadilah.
Allah menuntut manusia untuk menambah ilmu terus menerus sepanjang jaman. Allah ingin diriNya diketahui terus menerus sepanjanga jaman. Petunjuk jalan lurus telah Ia berikan, maka manusia berupayalah terus menerus mencari tahu apa yang ada disebalik penciptaan dan kehendak-kehendaknya.
Ku fa ya kun, bukanlah untuk berargumentasi bahwa Allah bertindak sesuka hati, tetapi Ia ingin manusia mencari tahu bagaimana dan mengapa Allah berbuat, berkehendak dan bertindak. Mencari dengan akal, ilmu, pengetahuan, teknologi yang disertai iman di dalam hati.
Pengetahuan jaman ini mungkin tidak dapat mengetahui rahasia dari mukjizat-mukjizat yang diturunkan Allah, tetapi pertanyaan-pertanyaan dan pencarian-pencarian terhadap mukjizat itu insyaAllah akan memicu dan membuak berbagai pintu pengetahuan yang lainnya, yang tentunya bertujuan menunjukkan betapa luas dan besarnya Allah SWT.
Dahulu ketika umat islam dibawah pimpinan Rasulullah mendapat ancaman dan kemudian diperintahkan oleh Allah mencari perlindunganke Abbasyiah (Ethiopia), maka umat Islam berbangsa Arab mendapat perlindungan dari Raja Ethiopia itu.
Dahulu ketika kesusahan Afrika memberi perlindungan kepada bangsa Arab yang beriman kepada Allah SWT. Adakah sekarang ketika bangsa Afrika yang masih sebagian besar terpecah-belah, kelaparan dan terlibat perang saudara, bangsa Arab yang beriman kepada Allah SWT mengupayakan suatu pertolongan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa Afrika?
Kun Faya Kun, selalu menjadi slogan untuk menamatkan pencarian, keraguan dan pertanyaan tentang kekuasaan Allah. Alih alih seharusnya sebagai sebuah pernyataan tentang kekuasaan Allah, kata-kata ayat ini menjadi fatalis.
Islam adalah agama wahyu. Wahyu yang hanya dapat dipahami oleh orang yang berakal, akal yang mempunyai iman di hati.
Sungguh aneh tapi nyata, apakah Allah SWT melakukan suatu mukzijat tanpa berdasarkan logika dan pemahaman manusia? Apakah mungkin Allah SWT berbuat sekehendaknya tanpa memikirkan pengaruhnya pada pemikiran manusia yang ia beri akal dan iman? Adakah Allah dengan kun fa ya kun itu berarti berkehendak sesuka hatinya?
Hanya ada manusialah yang dapat berbuat sekehendak hatinya, manusia yang belum mencapai nalar yang cukup tinggi dan tidak tahu hikmah dibalik kehendak Allah SWT lah yang suka berargumen dengan kekuasaan Allah kun fa ya kun, apa yang Ia kehendaki maka terjadilah.
Allah menuntut manusia untuk menambah ilmu terus menerus sepanjang jaman. Allah ingin diriNya diketahui terus menerus sepanjanga jaman. Petunjuk jalan lurus telah Ia berikan, maka manusia berupayalah terus menerus mencari tahu apa yang ada disebalik penciptaan dan kehendak-kehendaknya.
Ku fa ya kun, bukanlah untuk berargumentasi bahwa Allah bertindak sesuka hati, tetapi Ia ingin manusia mencari tahu bagaimana dan mengapa Allah berbuat, berkehendak dan bertindak. Mencari dengan akal, ilmu, pengetahuan, teknologi yang disertai iman di dalam hati.
Pengetahuan jaman ini mungkin tidak dapat mengetahui rahasia dari mukjizat-mukjizat yang diturunkan Allah, tetapi pertanyaan-pertanyaan dan pencarian-pencarian terhadap mukjizat itu insyaAllah akan memicu dan membuak berbagai pintu pengetahuan yang lainnya, yang tentunya bertujuan menunjukkan betapa luas dan besarnya Allah SWT.
Comments