Skip to main content

Persitiwa (k)orupsi-korupsi

Kisah pejabat teras melakukan korupsi memang menghiasi koran-koran, tetapi sebenarnya korupsi tingkat bawahan juga tidak kalah menariknya dan sebenarnya yang berakibat langsung menyusahkan orang banyak, baik yang untuk kalangan yang berduit, yang dengan terpaksa merelakan duit mereka di-korupsi, dan juga untuk kalangan tak berduit yang terpaksa meminjam kiri-kanan demi mendapatkan hak-nya yang dikorupsi. Koruptor-koruptor kelas kambing dan teri ini juga manusia-manusia yang tanpa ampun menghisap keringat dan darah sesamanya. Kehidupan ekonomi yang susah dan mentalitas korupsi yang dicontohkan oleh atasan membuat mereka dengan senang hati melakukan akal-akalan untuk mengkorupsi dan memeras masyarakat luas. Alih-laih sebagai pengabdi masyarakat atau tugas mulia mereka melayani masyarakat, koruptor kelas kambing dan teri ini dengan jumlah yang lebih banyak dari koruptor pejabat teras, menjadi momok yang sudah menjadi rahasia umum.
Ada banyak kisah tentang mereka, tapi disini saya hanya sekedar berbagi cerita saja yang umum dialami teman-teman. Mudah-mudahan, bagi teman-teman yang mungkin mengalami hal yang sama dapat memakluminya.

Ini tentang bagaimana mendapatkan kembali hak kita selaku pemegang asuransi pekerja dibawah naungan sebuah lembaga pemerintah yang baru-baru ini ada mobil jatuh dari tingkat delapan dan si supir mati seketika dari menara lembaga jaminan sosial pekerja itu.
Kalau Anda mempunyai duit jaminan sosial pekerja dibawah lima juta rupiah maka, pengawalan dana tersebut kurang diawasi. Jadi kalau misalnya Anda mempunyai duit sekitar dua juta rupiah, maka carilah orang dalam kemudian ikhlaskan duit Anda sebanyak 10%. Dengan begitu tingkat kesulitan Anda mengurus sendiri dengan berbaris panjang dan kemungkinannya akan banyak masalah dari luar ke dalam, akan sedikit berkurang. Ada banyak surat-surat yang membuat susah Anda kalau mengurus sendiri, dan besar kemungkinan Anda dilayani bak bola ping-pong.
Dengan sedikit keikhlasan Anda memberikan 10% dari dana jaminan sosial yang Anda miliki. Insya Allah urusan duniawi ini dimudahkan oleh manusia-manusia di lembaga tersebut. Dan harap Anda jangan terlalu terkejut, sedikit terkejut itu perlu, karena kemungkinan dana yang masuk akan lebih sedikit dari perkiraan Anda, tetapi dana itu harus Anda setorkan kepada mereka para pengurus korupsi itu.
Misalnya, duit jaminan Anda dua juta rupiah, dua ratus ribu akan Anda berikan pada si pengurus sebagai duit jasa, karena dana jaminan dibawah lima juta rupiah tidak diawasi, maka besar kemungkinan mereka akan menulis duit yang Anda minta lebih besar lagi, misalnya dua juta dua ratus ribu. Maka ketika Anda menerima duit dua juta dua ratus ribu itu, artinya Anda harus menyetor ke pengurus itu sebanyak empat ratus ribu rupiah. Dari dua juta dua ratus ribu rupiah itu, Dua juta adalah hak Anda, dua ratus ribu harus Anda berikan sebagai jasa, dan mereka mendapatkan hak mereka dua ratus ribu lagi.
begitulah aturan main yang diyakini kebenarannya oleh mereka di lembaga jaminan sosial pekerja itu.
Kita ikhlaskan saja duit itu, dan hanya kepada Allah semata kita serahkan perhitungan baik-buruknya.

Comments

Popular posts from this blog

Qissatul Iman: Kisah Mencari Tuhan

Buku ini di tulis oleh Syekh Nadim Aj-Jisr, berupa uraian percakapn teologis-filosofis tentang wujud Tuhan. Wujud Tuhan dalam pengertian disini bukan wujud dalm bentuk 'shape' atau 'form', tetapi wujud keberadaannya di alam semesta, terutama dalam wujud abstraksi pemikiran. Perbedaan yang semakin menjurang antara pemikir dan pemikiran Islam dan Barat adalah diakibatkan dari di satu pihak kejumudan umat Islam terhadap pemikiran tertentu, dan kebebasan ekstrim dalam berpikir di pihak pemikir/pemikiran Barat. Satu-satunya manusia dan juga nabi yang diberi predikat maksum hanyalah Muhammad Rasullullah s.a.w, sebagaimana yang diimani oleh umat islam. Karena ajaran yang dibawanya bukan berasal dari pemikiran pribadi, tetapi diturunkan oleh Allah S.W.T kepada beliau. Percik pemikiran pribadinya dapat dilihat melalui tingkah laku dan perkataan yang disebut Sunnah nabi. Hanya nabi yang senantiasi dilindungi dari kesalahan dan kesia-siaan perbuatan oleh Allah, hanya beliau ya...

Yang terbedakan dan yang terpisahkan

Terdapat sebuah negeri yang sebahagiannya tercantum dengan dihujung benua yang lebih besar dari dirinya, dan sebahagian lagi terpecah-cacah dalam bilangan pulau berpulau. Kepulauan yang dahulunya di kenal 'N'. Bahagian negeri yang berada di kepulauan secara sunatullah melindungi negeri yang tercantum dengan di hujung benua. Dahulu kala manusia-manusia berbondong berlabuh ke berbagai belahan negeri ini. Berbagai bangsa dari negeri-negeri yang jauh menyatu dan menciptakan bangsa yang baru. Setelah sekian ribu tahun terpisah dari moyangnya, bangsa ini lupa pada asal-usul dirinya, manakala bangsa-bangsa dari negeri-negeri jauh itu kembali mendatangi mereka. Bangsa baru ini cenderung mudah berpecah-belah, sehingga kini negeri yang berada di hujung benua dan negeri yang berada di kepulauan bergaduh satu sama lain. Mereka menyebut negeri mereka yang satu 'I' dan satunya lagi 'M'. Negeri yang satu telah kurun zaman berzaman melahirkan beragam budaya dan kerajaan sehingg...

...kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. 17:16) Indonesia . Negeriku tercinta. Sudahkah tiba waktunya untuk bangkit (menjadi sadar kembali) dari tidur panjangnya? Surah Al Israa’ ayat 16 itu benar-benar sesuai mencerminkan keadaan negeri kita ini. Tidakkah kita dengar berbagai perbincangan, diskusi dan debat di berbagai media tentang kebangkitan nasional, kebangkitan bangsa, dan kebangkitan harga diri manusia Indonesia ? Namun adakah kita dengar sejurus tentang kebangkitan ‘akhlak’ didengungkan oleh sesiapa (yang bukan penceramah agama)? Adakah kita berbicara tentang kembali kepada fitrah manusia sebagai makhluk yang ber-Tuhan? Akh, itu omong kosong saja. Mungkin dianggap naif, dengan melih...