…tentang tjergam: sebuah pledoi. Percaya tidak percaya, pledoi ini datang dari sebuah ketidakpedulian, kesuuntukan dan ke-isengan belaka. Dengan keisengan itu sengaja diajukan disini sebuah argumen bahwa: "TJERGAM = GRAPHIC NOVEL = BANDE DESINEE" Komik menurut Thierry Groensteen, oleh Claude Beylie (1964) dan Francis Laccasin (1971) dan koleganya diperkenalkan sebagai `seni ke-sembilan', sesungguhnya ini hanya sebuah simbolisasi penerimaan komik ke dalam wacana senirupa, yaitu senirupa kesembilan, terserah tak menjadi soal siapa atau apa saja seni yang kesatu sampai kedelapan. Urutan bukan menjadi masalahnya, karena komik dikonotasikan sebagai seni kesembilan, itu saja. Sedikit pengulangan kembali, sebagaimana sudah diketahui (tp belum secara umum), bahwa menurut pengamat budaya, Arswendo Atmowiloto (1980-an di jurnal Kebudayaan), pernah menyebutkan bahwa lahirnya akronim `Tjergam' yang menjadi istilah komik klasik di indonesia berasal dari `Tjerita...
Comments