(000)
Manusia dalam perjalanan kehidupan dan keilmuannya suatu saat dapat ’tersesat’. Ketersesatan ini sulitnya tidak bisa diketahui begitu saja oleh kita yang sedang menjalaninya. Pengetahuan manusia serba terbatas, kita mengetahui batasan ilmu sejauh yg sudah dicapai umat manusia. Karena itulah manusia butuh ’iman’, karena keimanan membantu kesadaran dalam tiap langkah hidup dan pencarian ilmu manusia. Manusia suka mengatakan ilmu punya keterbatasan bila berhadapan dengan kebesaran Allah, padahal bukankah manusia yang terbatas ilmunya. Kita tak bisa mengetahui batas ilmu itu ada dimana, tapi Allah mengetahuinya karena ilmu itu milik-Nya. Perkembangan ilmu yang ada sekarang ini adalah berkat ridha Allah semata, semua ilmu di dunia yang boleh dicapai teknologi maupun pemikiran manusia adalah kehendak Allah semata. Penciptaan mahkluk hidup dengan kloning justru menunjukkan bagaimana kecanggihan penciptaan manusia, para peneliti dan penemu teknik kloning yang masih primitif itu, secara sadar tidak sadar telah membuka satu lagi pintu kebesaran ilmu yang dimiliki Allah. Dan pengetahuan manusia akan ilmu itu sangatlah kecil, Allah bila menghendaki percobaan kloning gagal, maka gagalah. Tapi karena cinta-Nya pada manusia, Allah telah memberikan peringatannya tentang batas-batas pengetahuan yang Ia izinkan. Ada pengetahuan yang memang sedianya Allah katakan tiada manusia mengetahui melainkan sedikit.
Manusia tidak tahu akan batas kekuatannya, tapi Allah mengetahui, karena itu Ia memberitahukan batas-batas itu. Tanpa harus manusia sibuk saling melarang atau ketakutan, maka Allah sudah membuat batasan yang tidak mungkin di lalui manusia manapun. Adakah pengetahuan dan teknologi manusia yang sudah bisa sedikit menguak rahasia perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad? Tidak ada. Karena itu adalah tugas manusia yang telah diberikan Allah untuk saling memperingatkan, dengan lembut, bila tak jua berhasil dengan kekerasan, tapi kekerasan berarti merusakkan apa-apa yg sudah sediakala Allah berikan pada manusia, seperti melakukan peperangan yang merusak alam dan mematikan manusia. Selain daripada itu Allah telah berikan panduan kepada manusia untuk mempertimbangkan baik dan buruk dengan mengukur besar mana manfaat dan mudarat.
Dengan ukuran manfaat dan mudarat ini, Allah telah mengajarkan pada manusia untuk menggunakan logikanya sendiri. Berulang kali disebutkan dalam Quran bahwa Islam adalah untuk umat yang menggunakan akalnya. Islam adalah keyakinan manusia yang paling rasional, sangat sederhana dan ’biasa’. Islam tidak mengajarkan manusia untuk mengagung-agungkan mukjizat yang aneh-aneh supaya manusia yakin pada manusia. Mukjizat Quran yang menembus segala jaman dan telah dijamin untuk selamat hingga akhir jaman, dan mukjizat perjalanan malam Isra’ Mi’raj Rasulullah yang menunjukkan ’kecanggihan’ teknologi Allah. Dua mukjizat ini sudah memenuhi keperluan manusia untuk sadar betapa pentingnya belajar dengan adanya perintah membaca tertulis dalam Quran, dan pentingnya mengembangkan teknologi untuk menerapkan apa yang dipelajari.Allah melalui Quran dan sunnah Rasulullah telah memberikan semua kunci-kunci ilmu pengetahuan kepada manusia. Kalau dahulu Nabi Adam memperoleh langsung semua pegetahuan itu untuk dirinya, maka Nabi Muhammad memperoleh ilmu dari Allah untuk dibagikan sebagai berkat seluruh umat manusia.
Comments