Skip to main content

Desain Amerika

Pelestarian tradisi dan dorongan modernisasi seringkali menjadi konflik dan timbul rasa mendua (ambiguity). Sebagai sebuah negara yang sebelumnya cukup lama hidup dalam masa agraris, kemajuan dan perubahan industrial tentu tidak berubah total begitu saja. Pelestarian tradisi dalam desain Amerika terlihat bahwa ada etika desain yang hakiki dan merdeka, lebih dari sekedar transplantasi atau adaptasi pengaruh Eropa.

Dengan industrialisasi, usaha menciptakan sesuatu yang berkaitan dengan masa depan atau untuk kehidupan masa depan yang modern, menjadikan desain yang dihasilkan itu terdorong oleh karena usaha modernisasi. Namun kecenderungan untuk mempertahankan nilai tradisi dari masa lalu, membentuk desain Amerika yang mencerminkan masyarakat asal dari bentuk-bentuk itu.

Modernisasi mendorong ke arah perubahan baru ke masa depan, sementara itu bentuk-bentuk tradisi lama tidak ingin ditinggalkan begitu saja. Konflik yang terjadi seolah yang satu menghambat yang lainnya, dimana keinginan maju ke masa depan, tetapi tidak mau melupakan masa lalu, hal itulah yang membentuk desain Amerika memiliki cirinya tersendiri. Timbul prinsip bahwa masa kini harus diungkapkan lewat atau melalui pancaran masa lampau, demikian hal yang menjadi tema-tema dalam desain Amerika hingga saat ini.

Selama tahun 1900-15, gaya sejarah (Historical Style) dari Inggris dan inovasi abad ke 19 dari Eropa mempengaruhi desain Amerika. Namun banyak desainer Amerika menolak kecenderungan gaya Eropa yang radikal. Sementara desain Indian mulai mendapat perhatian dan tempat tersendiri. Pencanangan kejujuran pada bahan, kesederhanaan desain dan integrasi visual arsitektur dengan tata ruang dan perabotannya, tampak bahwa pada masa kini modernisasi yang dibayangi pelestarian tradisi sudah ada.

Menyusul diakhir tahun sembilan belasan dan awal tahun duapuluhan, muncul ungkapan populer CHARM, ROMANCE and ATMOSPHERE. Diterapkan dengan penuh kehati-hatian bagi desain zaman tradisionalis, desainer dan arsitek menyelubungi segala sesuatu yang modern dengan citra yang sesuai dengan sejarah Eropa dan dalam negeri.

Desain mobil, televisi, perangkat audio, perabotan, rumah, taman, masing-masing memiliki citra tersendiri. Perlambangan masa depan muncul lewat bentuk desain mobil, televisi, perangkat audio, sedangkan citra masa lampau terlihat pada perabotan, perumahan, taman dan peralatan dapur.

Dunia hari esok, merupakan jargon yang menunjukkan optimisme bangsa Amerika dalam menghadapi penderitaan masa Malaise(kebangkrutan nasional) hingga berakhirnya PD II. Melalui perindustrian yang diyakini akan menunjukkan jalan keluar dari kelesuan ekonomi, keanggunan mahal Art Deco yang tampil diakhir 1920-an diubah menjadi model ramping (streamline) oleh para desainer Amerika. Pada waktu yang berdekatan, sekelompok desainer lain lebih tertarik pada desain seni patung dan perabotan daripada alat-alat industri.

Dari mereka muncul mode biomorfis yang mengoreksi sentimentalis dan fanatisme buta mengenai estetika mesin, dan kritiknya pada teknologi sebagai metafora masa depan umat manusia.

Kemudian perkembangan dan kemajuan industri serta penemuan dan inovasi bahan-bahan baru dan teknologi baru mencetuskan evolusi dalam desain diberbagai bidang. Disusul lagi kemampuan produksi massal yang diyakini sebagai bagian integral dari desain yang sukses. Perkembangan selanjutnya, terdapat pengaruh kuat dari organic style hingga terus berubah sampai pada desain Amerika masa sekarang ini yang tak lepas dari sifat fungsionalnya.

Pelestarian tradisi dan modernisasi di Amerika tampak dalam kenyataan hidup sehari-hari. Seperti:
- Orang Amerika selalu berkeinginan memiliki rumah yang bertaman luas dengan model rumah dan perabotan dari masa-masa Barat yang masih dipengaruhi gaya Eropa. Seperti yg dapat kita lihat pada film ttg ‘istri-istri yg di rubah sedemikian rupa layaknya robot di film The Stanford Wife yg diperankan oleh Nicole Kidman’. Atau dapat dilihat pada Superman, yg bapak-ibunya berlatar belakang petani di sebuah desa kecil, Smallville.
- Iklan-iklan yang menjual tradisi masa lampau namun menjadi bagian dari budaya modern global seperti rokok Marlboro dan celana jeans Levis. Keduanya mewakili produk masa Wild Wild West dalam kehidupan modern Amerika.
- Kuri Charles Eames yang ringkas diilhami olehmesin industri dan tempat duduk traktor, hingga saat ini berkembang terus menjadi model-model yang sederhana, hemat biaya, massal dan mudah diangkut-pindahkan(stacking).
- Penyatuan seni dan desain, tampak nyata dalam desain periklanan, fotografi, ilustrasi buku dna majalah. Paul Rand sebagai tokoh futuris menampilkan desain tipografi yang mendobrak gaya lama. Raymond Loewy pada rancangan desain rokok LuckyStrike melakukan perampingan desan pada logo.

Comments

Popular posts from this blog

Kapitalisasi Perguruan Tinggi: Pendidikan dan Profesi Tanpa Masa Depan

 [draft]  Logika kapitalisnya kira2 begini: ada tren PTSpts menurunkan std renumerasi dosen, tp std gelar naik ke S3. Lalu, dengan Negara mensubsidi konon kesejahteraan dosen melalui insentif jafung, serdos, dan hibah2 riset, abdimas, maka dgn jaminan dosen2 S2/S3, maka PTSpts menaikkan std intake spp, namun...Renumerasi pokok dosen diturunkan, dgn logika dosen2 mengurus administrasi dan memenuhi syarat2 BKD PAK dsbnya, akan mendapatkan insentif2 tsb diatas. Sehingga menghemat pengeluaran2 utk menggaji dosen2.Kita belum bicara soal kapitalisasi dan dominasi scopus indeksasi jurnal. Indonesia yg begitu besar dan luas, mungkin bakal kalah rankingnya QS, dll ,  sekejap lagi dgn Brunei.

ketika seseorang tiada berdaya

Ketika orang tak berdaya, dan ia tak punya tempat untuk berpaling memohon pertolongan, sedangkan hatinya t’lah melupakan Sang Khaliq maka kekerasan adalah jalan pintas untuk membalas. Ketika pertolongan yang diharapkan tak kunjung tiba sedangkan jiwa seseorang itu tak mampu lagi menarik hikmah dari kejadian yang menimpa dirinya, maka sekali lagi kekerasan adalah jalan pintasnya. Si Miskin yang miskin harta sekaligus miskin jiwanya berjumpa dengan Si Kaya yang kaya harta tapi miskin jiwanya seperti Si Miskin. Si Miskin berburuk sangka, demikian pula Si Kaya berburuk sangka pula. Si Miskin karena kemiskinannya berpikir Si Kaya-lah penyebab kemiskinan-kemiskinan di dunia. Si Miskin yang karena kemiskinannya kurang makan ditambah pula miskin jiwanya pada akhirnya menjadi bermalas-malasan. Sedangkan Si Kaya karena kesuksesannya menjadi lahap makan tak kenyang-kenyang, enak kurang enak, sedap kurang sedap, sementara jiwanya tetap kosong kelaparan pada akhirnya menjadi bermalas-malasan ju

Osamu Tezuka and The Heart of Manga

Pada awalnya di Jepang, komik secara umum di kenal dalam dua bentuk, yaitu ‘manga’ dan ‘gekiga’. Manga sebagai model komik yang mendapat pengaruh dari masuknya kartun-kartun eropa dan amerika generasi awal, yang muncul terlebih dahulu menjadi sedemikian populernya sehingga menjadi role model dalam membuat komik. Kemapanan ini menimbulkan pergerakan dari pinggiran, anak-anak muda banyak yang menginginkan perubahan dan mencari bentuk-bentuk baru. Muncullah ‘gekiga’ yang secara harfiah bertolak belakang dengan ‘manga’ secara umum pada masa itu. Gekiga mengambil sudut pandang realisme-sosial yang menggunakan pendekatan yang lebih dramatis dan moody, tetapi biasanya penuh aksi laga yang menyangkut kondisi masyarakat pinggiran yang keras. Begitulah sekilas tentang ‘manga’ dan ‘gekiga’ sebagai rival yang saling menyeimbangkan, sebelum akhirnya muncul sebuah nama yang secara tak langsung menyatukan kualitas kedua bentuk komik Jepang tersebut, yaitu Osamu Tezuka, sang ‘Manga no Kamisama’ atau ‘