Kalau Anda punya masalah moralitas, jangan menjadikan 'postingan' tentang keagamaan-mu sebagai wujud permisif atas dosa moralitas yang sedang kamu coba tutupi. Perbaiki kesalahan dan bertobat dari kesalahan itu, bukan dengan memamerkan keberimanan Anda pada khalayak, sebagai bentuk pertobatanmu yang justru menunjukkan keangkuhan diri.
[draft] Logika kapitalisnya kira2 begini: ada tren PTSpts menurunkan std renumerasi dosen, tp std gelar naik ke S3. Lalu, dengan Negara mensubsidi konon kesejahteraan dosen melalui insentif jafung, serdos, dan hibah2 riset, abdimas, maka dgn jaminan dosen2 S2/S3, maka PTSpts menaikkan std intake spp, namun...Renumerasi pokok dosen diturunkan, dgn logika dosen2 mengurus administrasi dan memenuhi syarat2 BKD PAK dsbnya, akan mendapatkan insentif2 tsb diatas. Sehingga menghemat pengeluaran2 utk menggaji dosen2.Kita belum bicara soal kapitalisasi dan dominasi scopus indeksasi jurnal. Indonesia yg begitu besar dan luas, mungkin bakal kalah rankingnya QS, dll , sekejap lagi dgn Brunei.